Search This Blog

Pages

Thursday, 31 March 2016

Contoh Surat Pernyataan Tenaga Honorer

Berikut ini adalah contoh surat pernyataan pengangkatan tenaga honorer, semoga dengan adanya contoh surat  ini bisa menjadi patokan dan mempermudah bagi siapaun yang membutuhkan.

Contoh Surat Pernyataan Tenaga Honorer


 *******


ANAK LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


SURAT PERNYATAAN
Nomor :                                 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama: -----------------                 
NIP: -------------------                                 
Jabatan: --------------
Unit Organisasi : -----------------                         
Instansi : -----------------                         :                                           

Dengan ini menyatakan Saudara :

Nama : -----------------                            
Tempat / Tgl. Lahir: -----------------      
Pendidikan / Jurusan : -----------------   
Unit Kerja : -----------------         
Alamat : -----------------            


1.  Sejak diangkat sebagai tenaga honorer mulai tanggal 01 Januari 2005 sampai dengan saat ini melaksanakan tugas secara nyata dan sah terus menerus.
2.  Dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga honorer telah menunjukkan disiplin serta mempunyai integritas yang tinggi.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar- benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini ternyata tidak benar, saya bersedia diberhentikan dari jabatan yang saya duduki dan dituntut di muka pengadilan.



Disahkan Kebenarannya Oleh :                         Tiro, 14 Juli 2014
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi               Yang Membuat Pernyataan,
Aceh,   Kab. Pidie                                             Kepala KUA Kec.Tiro




         (........................ )                                   ( ......................... )
       NIP :                                                                              NIP : 


Untuk mudah mengedit dan bisa langsung menggunakan ms.word, silakan download gratis contoh surat Pernyataan Tenaga honorer gratis, jangan lupa baca juga contoh surat keterangan bakti kantor KUA

Wednesday, 16 March 2016

Hakikat Rumah Tangga Sakinah, Mawaddah Dan Warahmah Dalam Islam



Pengertian keluarga berencana sakinah, mawadah, warahmah  dapat  dijelaskan  sebagai  berikut:  keluarga  yang dibangun dengan niat dan perencanaan yang matang berdasar atas apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dan petunjuk Rasulullah Muhammad  Saw.  Yaitu  keluarga  yang  saling  mencintai  dan mengasihi, penuh pengertian, dan selalu mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan dan hanya mengharap ridho Allah semata.
 
Membangun keluarga berencana tentu didahului dengan pernikahan/perkawinan. Perkawinan adalah impian dan harapan setiap  insan,  karena  dengan  adanya  perkawinan  terbentuklah rumah  tangga  sebagai  tempat  memperoleh  kebahagiaan  dan kenikmatan  hidup  untuk  menghadapi  kesulitan  yang  ditemui sehari-hari atau di saat menerima kesenangan telah ada tempat mencurahkan isi hati.

Setiap pasangan suami istri yang telah memasuki gerbang kehidupan rumah tangga, tentu bermaksud membentuk keluarga bahagia, sejahtera lahir dan batin. Tujuan tersebut, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian dari keluarga seperti ini kelak akan terwujud masyarakat yang rukun, damai, adil, dan makmur, baik secara material maupun spiritual.
 “Istilah sakinah digunakan Al-Qur’an untuk menggambarkan kenyamanan keluarga. Istilah ini mempunyai akar kata yang sama dengan “sakanun” yang berarti tempat tinggal. Bisa disimpulkan bahwa istilah tersebut  digunakan  Al-Qur’an  untuk  menyebut  tempat  berlabuhnya setiap  anggota  keluarga  dalam  suasana  yang  nyaman  dan  tenang, sehingga menjadi lahan subur untuk tumbuhnya cinta kasih (mawadah warahmah) di antara sesama anggota keluarga.” Lebih lanjut dapat dipahami pengertian masing-masing kata sakinah, mawadah, warahmah sebagai berikut:

Pengertian  sakinah:  sakinah  menurut  bahasa  berarti kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan. Dalam sebuah  pernikahan,  pengertian  sakinah  berarti  membina  atau membangun sebuah rumah tangga yang penuh dengan kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan.

Pengertian mawadah: mawadah menurut bahasa berarti cinta atau harapan. Dalam sebuah pernikahan, cinta adalah hal penting yang harus ada dan selalu ada pada sebuah pasangan suami istri. Mawadah juga berarti selalu mencintai, baik di kala senang maupun susah.

Pengertian  warahmah:  warahmah  memiliki  kata  dasar rahmah yang artinya kasih sayang dan kata "wa", di sini hanya sebagai kata sambung yang maknanya "dan". Di dalam sebuah keluarga kasih sayang adalah hal penting yang harus ada dan selalu dijaga agar impian menjadi keluarga bahagia bisa tercapai. Jika kita gabung arti sakinah, mawadah, warahmah berarti keluarga yang selalu diberikan kedamaian, ketenteraman, penuh cinta,  dan  kasih  sayang.  Pasti  semua  keluarga  mendambakan ingin  menjadi  keluarga  yang  seperti  itu.  Kunci  utama  untuk mendapatkan  keluarga  yang  sakinah,  mawadah,  warahmah adalah meluruskan niat kita berkeluarga karena ingin mendapat ridho dari Allah Swt. Banyak orang yang berkeluarga dengan niat yang kurang lurus, sehingga keluarga yang dibina akan menjadi keluarga yang kurang bahagia.

Allah  Swt  telah  memberikan  seperangkat  aturan  yang lengkap   untuk  digunakan   manusia   dalam   seluruh   aspek kehidupannya. Islam telah memberikan gambaran yang paling indah mengenai keluarga yang bahagia. Dalam Islam keluarga dibangun  sesuai  dengan  tujuan  yang  telah  ditetapkan  oleh syariat, yakni dalam rangka beribadah kepada Allah Swt, menjaga kehormatan, melahirkan keturunan, dan mempererat silaturahmi.

Hakikat kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga dalam Islam bukanlah pada banyaknya materi, melainkan pada sejauh mana keluarga tersebut senantiasa terjaga dalam iman dan takwa kepada Allah Swt. Mengenai keluarga bahagia, kiat-kiat apa saja yang paling utama dalam membangun rumah tangga bahagia? Silakan kunjungi "9 Langkah Agar Perkawinan Bahagia".

Islam telah memberikan proporsi tugas dan fungsi masing-masing anggota keluarga yang harmonis, diliputi suasana iman, takwa, dan bahagia. Suami sebagai kepala keluarga, pemimpin keluarga dan wajib memberikan nafkah pada istri dan anaknya. Sementara itu istri memiliki tugas utama sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sebagai anak bertugas untuk berbuat baik, patuh, dan taat kepada orang tua selagi orang tua memberikan perintah dan nasihat yang baik dan benar. Lengkapnya silakan baca "Tips Jitu Agar Harmonis Dalam Rumah Tangga".

Kewajiban  kita  sebagai  manusia  marilah  menyamakan langkah   dalam   beramar   makruf nahi mungkar berjuang mewujudkan  keluarga  yang  sakinah, mawaddah,  warahmah, melahirkan  keturunan yang saleh  dan  mandiri.  Insya  Allah, sekalipun perjuangan terasa berat, tapi kita akan menuai hasil di  dunia  dan  membahagiakan  di  akhirat.  Semoga  kita  dapat mewujudkan  keluarga  bahagia  dan  sejahtera  untuk  selamalamanya. Amin.

Alhamdulillah, menurut Ustadz Yusuf Mansur pengertian keluarga  sakinah  didapat  beberapa  kesimpulan  yang  dapat sebagai pelajaran yang sederhana, mudah dan seharusnya dapat dilakukan oleh kita semua untuk memperoleh keluarga sakinah, keluarga  bahagia  sejahtera  untuk  menuju  keluarga  sakinah, mawadah, warahmah tersebut pembelajaran tersebut dapat kita lakukan antara lain:

1.  Selalu  ingat  kepada  Allah,  dengan  memperbaiki  salat, berzikir, berpikir, dan beramal Shalat seharusnya bisa menjadi jalan bagi solusi rohaniyah, jasmani, sekaligus finansial kita. Bagi lelaki salat tepat waktu dan  berjamaah  di masjid/ musala  sudah  menjadi  keharusan dan ini menjadi PR (pekerjaan rumah) yang harus dij aga dan menjadi budaya. Insya Allah banyak manfaat yang kita dapat. Terlalu banyak yang harus ditulis mengenai manfaat ini, intinya coba dan yakini hasilnya. Lakukan semaksimal kita bisa. Insya Allah manfaat akan kita rasakan.

Selain  itu  tambahkan  salat-salat  sunah  seperti  Rawatib (Qobliyah atau Ba’diyah selepas salat wajib), salat Dhuha, salat Tahajud, salat hajat, dan lainnya. Untuk wanita atau istri dengan membangunkan suami untuk salat berjamaah sudah termasuk dalam hal ini. Pahala dan manfaatnya sama.

2. Mencintai Rasulullah dan menjalankan sunnahnya.
  Tentunya dengan menjalankan apa yang dilakukan oleh Rasul, insya Allah keluarga sakinah yang kita impikan dapat kita raih. Amalan-amalan sunah seperti salawat, membaca AlQur’an, mencari ilmu, dan lain sebagainya sudah barang tentu menjadi hiasan di rumah kita.
Demikianlah kesimpulan sederhana yang diambil dari audio file Ustadz Yusuf Mansur tersebut. Masih banyak kekurangannya bila belajar salat tidak dengan praktik. Selanjutnya menjalankan sunah dan mempelajari sunah Rasul merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Mendengarkan gaya Ustadz Yusuf Mansur bertutur dan bercerita jauh dari kesan menggurui membuat kita mudah mencerna nasihat-nasihatnya dalam menjalankan sunah Rasul.

3.  Perbanyak Sedekah
Sedekah  yang  mempunyai  dimensi  pribadi  dan  sosial merupakan  solusi  untuk  keluarga  sakinah.  Intinya  dengan banyak berbagi ketenangan hati dapat dimiliki serta janji bahwa apa yang kita berikan akan mendapatkan reward 10 kali lipat atau lebih pasti akan kita dapatkan. Janji-Nya tidak pernah dipungkiri.  Sesungguhnya  pekerjaan  rumah  terbesar  kita adalah sejauh mana meyakini janji-janji-Nya.

4.  Lihat ke bawah ketika berjalan, jangan terlalu banyak lihat ke atas. Jangan  terlalu  banyak  melihat  kelebihan  orang  lain, kekayaan orang lain, atau status orang lain yang lebih tinggi. Lihatlah sekeliling  kita yang  lebih kekurangan dari  kita. Sehingga  timbul  rasa  syukur  dan  tenang  dalam  hati  kita. Biasakan berbagi menjadi sikap hidup kita bersama.

5. Terus-menerus belajar sampai meninggalkan dunia fana Belajar dari pengalaman hidup masa lalu, akan menambah  wawasan  dan  ide-ide  cemerlang  yang  dapat dilakukan oleh setiap orang, sehingga akan mengantarkan kita menuju hidup sukses baik di dunia sampai di akhirat kelak.
Memang, setiap manusia, termasuk kita pembaca buku ini selalu menginginkan keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Nah, untuk itu apa saja sih yang harus dilakukan untuk mencapai keluarga yang diimpikan? Ikuti yuk tips dari keluarga sakinah berikut ini:

a.      Jangan Melihat Ke Belakang

Setiap orang pasti memiliki masa lalu baik yang bagus  maupun  yang kelam.  Termasuk  pasangan. Di masa lalu pun mungkin ada sepenggal kisah tak mengenakan yang pernah mewarnai rumah tangga.
Jika tak ingin terseret dalam arus negatif, lupakan hal-hal  buruk  yang  pernah  terjadi.  Sambutlah  masa depan   dengan   senyuman.   Setiap   orang   pernah
melakukan kesalahan dan berhak untuk menjadi lebih baik. Termasuk,  jangan  mengingat-ingat  lagi  mantan orang yang dicintai saat belum menikah dulu.

b.      Selalu Berpikir Objektif

Saat kalut menghadapi suatu hal, kadang kala pikiran jadi ruwet dan segalanya tampak suram. Ini terjadi  jika  kita  ikut  terpancing  secara  emosional. Padahal, masalah apa pun itu, termasuk konflik dengan suami maupun anak-anak, membutuhkan pikiran yang jernih untuk menyelesaikannya.
Apalagi jika muncul pihak ketiga yang berusaha memprovokasi. Beri jeda waktu agar pikiran menjadi dingin dan lepas dari segala beban emosional. Setelah merasa tenang, barulah mencari solusi diawali dengan saling mendengarkan antara kedua pihak.

c.     Fokus Pada Kelebihan Pasangan

Kita pasti pernah merasa tidak percaya diri dengan diri sendiri. Atau pernah juga dikritik oleh orang lain. Artinya, kita masih memiliki banyak kekurangan. Begitu
pula dengan pasangan kita. Saat masih gadis mungkin kita selalu berangan-angan tentang pendamping hidup yang tampan, baik hati, terhormat, dan berkecukupan.
Namun setelah menjalani rumah tangga beberapa tahun, kita mulai tahu sifat aslinya, kebiasaan buruknya yang mungkin membuat penilaian kita menjadi berubah. Ternyata dia posesif, ternyata dia pelupa, dan lain sebagainya. Tapi pasti kita juga menemukan banyak kelebihan suami yang dulu tidak diketahui. Ternyata dia penyayang dan perhatian, tiap lihat makanan kesukaan kita sepulang kantor pasti dibelikan. Ternyata dia jago masak nasi goreng, dan lain-lain.
Nah,  fokuslah  pada  hal-hal  baik  ini.  Kalaupun tidak  bisa  menyingkirkan  keburukannya  dari  depan mata, temukanlah alasan bahwa itu di balik itu ada hikmahnya.  Oh,  mungkin  dia  posesif  karena  amat mencintai kita, begitu….

d.    Saling Percaya

Kunci dari sebuah hubungan adalah rasa percaya. Tanpa rasa saling percaya, kehidupan rumah tangga tentu tak akan berjalan mulus. Rasa aman, nyaman, tenteram yang menjadi salah satu tujuan pernikahan
tidak  akan  muncul.  Bagaimana  bisa  tenang  kalau ‘Bunda’ dan  ‘Sista’  (bukan  nama  sebenarnya)  selalu gelisah, curiga, dan khawatir memikirkan sedang apa si dia di luar sana?

Jangan-jangan dia ketemu sama klien yang cantik bukan main, jangan-jangan dia melihat seseorang yang lebih  salehah  dan  membandingkannya  dengan  kita. Begitu  pula  jika  suami  berlaku  demikian.  Kuncinya, selalu khusnudzon dan jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami.

e.    Kebutuhan Seks

Perkawinan  tanpa  seks  bisa  dibilang  seperti sayur tanpa garam. Hambar. Ya, seks memang perlu. Dan meski aktivitas seks sebetulnya bertujuan untuk memperoleh  keturunan,  namun  manusia  perlu  juga mengembangkan  seks  untuk  mencapai  kebahagiaan bersama pasangan hidupnya.
Prinsip hubungan seks yang baik adalah adanya keterbukaan  dan  kejujuran  dalam  mengungkapkan kebutuhan Anda masing-masing. Intinya, kegiatan seks adalah untuk saling memuaskan, namun perlu dihindari adanya kesan mengeksploitasi pasangan. Kegiatan seks yang menyenangkan akan memberikan dampak positif bagi istri dan suami.

f.       Hindari Pihak Ketiga

Setelah  ijab  kabul  terucap  dan  sah  menjadi pasangan  suami-istri, maka  tidak  mustahil  bisa  saja kemudian timbul  permasalahan,  maka selesaikanlah berdua saja. Tentunya suami-istri lebih banyak mengetahui keadaan dan arah rumah tangga ke depan. Tak  perlulah  melibatkan  orang lain.  Banyak  cerita tentang  membesarnya  konflik  justru  setelah  pihak ketiga  terlibat  maupun  sengaja  dilibatkan,  entah  itu mertua, saudara ipar, tetangga, dan sebagainya.
Kalaupun ingin mendapat nasihat atau memiliki sudut pandang yang  berbeda, maka mintalah pada seseorang yang sudah teruji pengalaman  hidupnya, yang telah  diketahui   bai  akhlaknya dan yang kemungkinan tidak  akan  melibatkan  emosi  pribadi dalam memberikan nasihat.

g.      Menjaga Romantisme

Terkadang, pasangan  yang  sudah  cukup  lama membangun  mahligai  rumah  tangga  tak  lagi  peduli pada soal yang satu ini. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami istri sampai kapan pun,  tak  cuma  ketika  mereka berpacaran. Sekadar memberikan bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat  romantis  akan  kembali  memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda.
Tentu, ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan. Meski sepele, pujian atau perhatian sangat besar pengaruhnya bagi  suami  lho, dan sebaliknya. Memberikan  pujian ringan seperti “Masakan Mama hari ini luar biasa, lho!” atau “Wah, Papa tambah keren pakai dasi itu.” Ucapan- ucapan sepele seperti itu akan memberikan dorongan/
semangat yang luar biasa. Pasangan Anda pun akan merasa dihargai.

h.  Selalu Utamakan Komunikasi 

Komunikasi  juga  merupakan  salah  satu  pilar langgengnya   hubungan   suami  istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tangga. Komunikasi yang dimaksud di sini bukan hanya ngobrol-ngobrol  saja.  Komunikasi ini dimaksudkan untuk saling mengerti. Dan, sebaiknya lepaskanlah hal hal yang berbau prasangka dan emosi.
Menjaga   komunikasi   bisa   diawali   dengan kebiasaan ngobrol dan duduk bersama. Sampaikan apa yang istri merasa perlu diketahui suami atau anak. Buat iklim rumah tangga menjadi terbuka sehingga tidak ada anggota keluarga yang merasa tidak didengarkan.

h.      Jaga Spiritualitas Rumah Tangga

Salah satu pij akan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.
Ketika  masalah  nyaris  tidak  menemui  ujung pangkalnya,  kembalikanlah  itu  kepada  sang  pemilik masalah, Allah Swt. Sertakan rasa baik sangka kepada Allah Swt. Tataplah hikmah di balik setiap masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi. *** (Ir. HM. Bargumono, M.Si.) 





















Tuesday, 15 March 2016

5 Pilar Penting Agar Kesetiaan Tetap Terjalin Dalam Rumah Tangga

Banyak hal yang harus dilakukan untuk menciptakan rumah tangga bahagia, salah satunya adalah setia pada pasangan. Sudahkah anda setia pada pasangan anda?

Kesetiaan tampaknya menjadi barang langka belakangan ini. Sulit sekali rasanya  menjamin kesetiaan pasangan agar rumah tangga bisa bertahan hingga maut memisahkan. Banyaknya kasus keretakan rumah tangga, tak harmonis, bahkan perceraian, sering kali karena ada salah satu pasangan yang tidak setia.

Yang lebih memprihatinkan, terjadi pergeseran nilai soal kesetiaan. Ketika nilai- nilai kesetiaan menjadi bahan pembicaraan, malah dianggap kuno. Padahal, kesetiaan seseorang terhadap pasangan hidupnya merupakan cerminan kualitas dan kematangan mental, karena dia mampu mempertahankan komitmen- komitmennya terhadap pasangan.

Kesetiaan pada dasarnya merupakan pondasi rumah tangga menuju kebahagian, meski tak selalu mudah mewujudkanya. Meski tidak mudah, tetap ada peluang bagi setiap pasangan suami isteri untuk mencapainya. Oleh sebab itu, kesetiaan tak cukup menjadi tugas atau kewajiban salah satu pasangan semata, melainkan tanggung jawab bersama yang diwujudkan dalam kehidupan sehari- hari dirumah tangga.

Lantas bagaimana cara membangun kesetian yang dimaksud? Yok simak 5 jurus jitu membangun kesetiaan dalam berumah tangga.


1.      Hargai Pasangan

Hargailah pasangan anda, bagaimanapun keadaannya. Kemauan untuk menghargai tak bisa lepas dari sikap rendah hati. Jika tidak, akan sulit bagi seseorang untuk mau menghargai. Dengan kerendahan hati, anda siap menerima pasangan apa adanya.
Tuntutan agar pasangan menyesuaikan diri bukanlah bentuk penghargaan, melainkan intervensi. Dan bagi pihak yang di intervensi, hal itu tentu dirasakan sebagai tekanan. Akibatnya, ada pihak yang merasa tidak nyaman, tidak merasa tenang, dan hubungan suami- isteri pun bisa terganggu.

Biarkan pasangan mengubah diri sendiri. Biarkan ia memiliki kesadaran diri yang penuh. Bahwa perubahan yang ia lakukan bukanlah karena tuntutan orang lain, melainkan salah satu cintanya pada anda. Demikian juga anda. Andalah yang harus menyesuaikan diri terhadap pasangan.


2.      Teman Berbagi Rasa

Banyak pasangan yang menyimpan “sesuatu” dan menunda untuk mencurahkan perasaannya kepada pasangannya. Bahkan, ia malah curhat kepada orang lain. Ini yang sering kali memicu konflik. Dan kalau itu terjadi, berarti pasangan merasa anda bukanlah orang yang mampu mengerti apa yang ia rasakan, sehingga ia enggan berbagi rasa. Ia merasa anda tak pernah memperhatikannya, anda hanya membuat nomor dua.


Prinsip hubungan suami isteri adalah tidak  boleh mengesampingkan pasangan. Banyak orang yang marah  ketika tahu bahwa pasangan hidupnya tak mampu menampung perasaannya.

Akibatnya, ia mencurahkan semua yang ia alami pada orang lain. Pasangan lebih percaya pada orang lain ketimbang anda. Dan jika teman curhatnya lawan jenis, tak usah heran jika lama-lama muncul benih-benih asmara antara keduanya .


3.      Tabungan Emosi

Tabungan emosi berarti anda harus mau mengerti pasangan, mau memberi yang terbaik untuk pasangan. Sentuhan-sentuhan yang bersifat fisik atau berwujud barang seringkali diyakini sebagai cara efektif untuk menabung emosi. Dalam jangka yang pendek mungkin benar, tetapi yang lebih penting adalah menciptakan tabungaan emosi yang mampu bertahan lama.

Caranya sangat sederhana. Yang penting, jangan melakukan sesuatu yang sendiri tak ingin pasangan melakukan untuk anda. Artinya, jangan melakukan apa saja yang membuat pasangan marah, jika anda sendiri tak mau diperlakukan sama. Ini akan membuat anda mampu mengendalikan diri. Selalu menjaga sikap, tutur kata, dan perilaku, jangan sampai membuat pasangan sakit hati. Jika sampai ada yang sakit hati, biasanya akan diikuti dendam untuk membalas, dan bentuknya biasanya lebih mnyakitkan dari pada yang pernah anda lakukan kepada pasangan.


4.      Tingkatkan Kualitas Komunikasi

Komunikasi yang berkualitas seringkali bisa menjadi perekat hubungan suami istri. Komunikasi yang berkualitas akan membuat pasangan merasa anda bisa menjadi teman diskusi. Banyak persoalan-persoalan yang dihadapi pasangan yang ingin dikomunikasikan pada anda. Dan begitu anda mampu menjadi pendengar yang baik, ia akan merasa nyaman.

Setiap orang ingin apa yang ia katakan didengar. Demikian juga halnya pasangan. Seringkali ini mengharuskan anda untuk lebih banyak pasif, dan membiarkan pasangan mengutarakan apa yang ingin disampaikan. Tempatkan diri sebagai tong sampah yang siap menerima apapun yang dimuntahkan pasangan.


5.      Jadilah Motivator

Setiap orang pasti punya masalah. Begitupun pasangan anda. Dan seringkali masalah itu tak bisa ia selesaikan sendiri. Bisa saja masalah itu datang dari diri sendiri atau dari luar. Disaat inilah, peran anda sangat dibutuhkan, karena andalah orang yang paling dekat dengan pasangan. Anda harus bisa menjadi motivator. Sebagai motivator anda dituntut untuk mampu memberikan doronngan agar pasangan tidak menyerah pada masalah yang ia hadapi.
Anda harus tahu, masalah apa saja yang tengah dihadapi pasangan. Keterbukaan juga sangat memegang peranan penting. Semakin anda mampu membuka tabir-tabir yang menyelimuti pasangan, maka semakin mudah pula anda memberikan motivasi.


Semoga setelah mengetahui pilar-pilar diatas, rumah tangga kita semakin hari semakin awet ya, Amin…
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com